Minggu, 05 April 2009

UNIT KEGIATAN RESIMEN MAHASISWA (MENWA)


UNIT KEGIATAN RESIMEN MAHASISWA (MENWA)



Sekelumit Sejarah Menwa


Riwayat hidup MENWA dipenuhi dengan semangat heroisme dan patriotisme bela negara. Sejarah panjang MENWA dimulai dari 58 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1942 (pada zaman pendudukan Jepang). Cikal bakalnya bernama GAKUKOTAI, yang bersama-sama PETA, SEINENDAN, FUJINKAI dan HIZBULLAH memulai titik balik sejarah bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajah. Pada masa perang kemerdekaan (1945-1952) bernama Tentara Pelajar (TP). Pada tahun 1959 diadakan Wajib Latih (semacam wajib militer di Amerika Serikat) yang khusus diadakan untuk mahasiswa. Wajib Latih ini dibubarkan pada tahun 1960. Dan pada tahun 1963 atas inisiatif mahasiswa dan persetujuan pemerintah (diatur oleh Wanpahankam No. M/A/20/1963) waktu itu dibentuklah salah satu wadah yang dinamakan Resimen Mahasiswa (MENWA) sampai sekarang ini. Jadi dari lahirnya dari tahun 1963 sampai sekarang kurang lebih sudah 38 tahun.
Kehidupan MENWA selama 38 tahun ini dipenuhi dengan berbagai macam gejolak dan perubahan. Tahun 1965, MENWA sendiri berani mengambil resiko bermain konflik di kampus dengan berafiliasi dengan basis-basis mahasiswa (baik intern maupun ekstern kampus) menghancurkan basis-basis PKI yang beraliansi dengan kelompok-kelompoknya di kampus seperti CGMI (Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia). Masa ini menjadi titik awal konflik berkepanjangan MENWA sampai sekarang ini.
Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Menwa sebagai bagian dari reposisi, reorganisasi, dan refungsi organisasi MENWA terus dilakukan sebagai bagian dari reaktualisasi untuk memenuhi dan menyikapi fenomena bangsa dan negara ini, apalagi sekarang dengan berkembangnya tuntutan demokratisasi dan civil society. Perubahan konstitusi / AD-ART MENWA (yang diatur dalam SKB 3 menteri) dimulai dari tahun 1978 dan terakhir sekarang tahun 2000.
Dalam UU RI No. 21 Th. 1982 tentang ketentuan pokok Hankamneg, MENWA dimasukkan dalam kategori Rakyat Terlatih yang dalam pasal 10 point a dinyatakan sebagai kekuatan dasar dari sistem Hankamneg di negeri ini. MENWA sendiri bukanlah suatu organisasi yang ‘langka’ sebab di negara-negara lain pun ada atau sejenis. Di AS namanya ROTC (Reserve Officer Training Corps), di Bangladesh diistilahkan BNCC (Bangladesh National Cader Corps), di Malaysia dikenal dengan nama PALEPAS (Pasukan Latih Pegawai Perwira Simpanan).

Pada tahun 1995 MENWA sudah melakukan refungsiliasi dan rekonsiliasi dengan mengemban 2 misi, yaitu :


Misi Kejuangan


menghasilkan Cendekiawan Merah Putih (Kader Bangsa) dengan landasan kejuangannya Pancasila (Ideologi), Sumpah Pemuda (Rasa Kebangsaan), Panca Dharma Satya Menwa (Kode Etik Menwa), Tri Dharma Perguruan Tinggi (dengan semangat Visi dan Misi Universitas masing-masing), Jiwa dan semangat 45 (Heroisme Bela Negara – Sejarah Menwa).

Misi Hankamneg
menghasilkan Cadangan TNI, yaitu: (a) Korps Pendidikan Perwira Cadangan; (b) Kekuatan Cadangan Nasional. Dengan landasan konstitusionalnya adalah: UUD 1945 Pasal 30, UU No. 20 tahun 1982.

Jadi Menwa merupakan wadah penyalur potensi mahasiswa untuk kekuatan cadangan nasional dalam pembelaan negara. Selain itu Menwa merupakan wadah yang tepat untuk melatih diri dalam kepemimpinan, disiplin, tanggung jawab, kecakapan, ketangkasan, dan keberanian dengan motto Widya Castrena Dharma Sidha (menyempurnakan kewajiban dengan ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan) dan Prajna Vira Dharma Cevana (memenuhi kewajiban sebagai pejuang dan pemikir). .

Yang dimaksudkan dengan manusia dewasa adalah manusia yang mempunyai kesadaran sosial yang tinggi, wawasan kebangsaan yang luas, memiliki kepribadian yang mantap, bertanggung jawab, disiplin lahir dan batin, percaya pada diri sendiri dan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi / golongan, mempunyai kemampuan beradaptasi dan turut serta terhadap perubahan dan dinamika yang positif, mampu membangun komunikasi yang efektif dan asertif terhadap komunitas.


Resimen Mahasiswa merupakan UKM yang menjadi wadah bela Negara, khususnya mengembangkan pertahanan/keamanan kampus. Salah satu cirri khas UKK ini adalah karakteristiknya yang bercorak militer. Mulai dari penggunaan seragam (terdiri dari 3 jenis seragam dengan aturan penggunaan yang jelas), adanya hierarkis jabatan yang ketat (mulai dari seorang komandan , Kasmenwa, Danyon, Danki dan sebagainya), maupun bentuk kegiatan-kegiatannya yang khas dan mungkin tidak bisa atau jarang dilakukan oleh UKM lain ini (pendidikan taktik beregu tempur, kursus intelijen, terjun payung, menembak, scuba diving, pendidikan SAR, dan sebagainya). Keunikan UKM yang secara nasional memiliki motto “Widya Castrena Dharma Siddha” (dengan ilmu keprajuritan dan ilmu pengetahuan kita sempurnakan pengabdian) ini disebabkan oleh keberadaan mereka yang berada di bawah naungan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri, yaitu Menhankam, Mendikbud, dan Mendagri.

Sekilas tentang :


Struktur Organisasi Resimen Mahasiswa Satuan 604/MAAB Uniska


Kamatrik : Ir. Drs. H. Sanusi

Binmen : Drs. Asli Munsyi Zauhari

Penmen : Drs. Deli Anhar, M.AP

Dansat : Muhammad Yusuf

Wadansat : Septian A.K.P

Kaurdiklat : Muhammad Rafie

*Ksu Pam : Eko Purwanto

**Ass Pam : Rustamsi

*Ksu Diklat : Rahmani

**Ass Diklat : Taufik Hidayat

Kaurminpers : Muhammad Iman Bayu

*Ksu Binpers : Sahrudin

*Ksu Logben : Muhammad Ardiansyah

Kaursus : Tri Miswanti

*Ksu Tri : Hayatunnisa

*Ksu Humas : Badaruddin

Danpokma : Irwan Hariyadi

**Ass Pokma : Ferralies Ali Anhar Ambara

Kaset : Muhammad Heriyadi B.

**Ass Set : Antung

Kaprov : Indra Wijaya

**Ass Prov : Hendri


Menwa Satuan 604/MAAB punya segudang aktifitas mulai dari piket markas, jasmil, apel pagi & apel malam, dll.

sedangkan kegiatan tahunan dan hari besar nasional adalah keamanan wisuda, OSMB, & yudisium.

sedangkan hari besar nasional seperti upacara pendidikan nasional, up.hari pahlawan, up. ultah TNI, dll.


Visi
Menuju pengembangan bakat dan kepribadian manusia muda (Menwa) secara penuh dan utuh sehingga tercapai taraf kedewasaan intelektual, demi pelayanan kepada sesama.

Misi
Memberdayakan manusia muda (Menwa) menuju transformasi manusia dewasa yang kompeten, yang memiliki hati nurani dan yang mempunyai kepekaan untuk berani melibatkan diri pada hidup dan perjuangannya.


Pendidikan Menwa Sat 604/MAAB Uniska
Pendidikan Wajib (Materi: Navigasi, Pionir, Mounteneering, PBB, Evakuasi, Komunikasi, Jungle Survival, Ilmu Medan, Wawasan Kebangsaan, Kepemimpinan, Bela Diri Taktis, dan lain-lain) yang meliputi:
(1) Pra Pendidikan dan Latihan Dasar Menwa
(2) Pendidikan dan Latihan Dasar
(3) Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar – LKTD (Materi Dasar-dasar Organisasi dan Staf)
(4) Pemantapan, Pembaretan, dan Pengembleman.

Pendidikan Lanjutan
(1) Kursus Kader Pelaksana (Latihan Kepemimpinan Tingkat Lanjut)
Materi: Nasionalisme, Demokrasi Indonesia, HAM dan Hukum Humanities, Manajemen Krisis, Scientific Problem Solving, Komunikasi dan Psikologi Massa, Narkoba dan Psikotropika, Otonomi Kampus, Pola dan Gaya Kepemimpinan, Gerakan dan Lembaga Mahasiswa Indonesia, Search and Rescue (SAR), dll.
(2) Kursus Kader Pemimpin (Pelatihan Manajemen Organisasi)
Materi: Konsep-konsep Pokok Manajemen, Bidang Manajemen Perlengkapan, Manajemen Perkakas, Evaluating Management, dll.

Pendidikan Pelengkap
(1) Kursus Pembinaan Mental (Susbintal)
(2) Kursus Dinas Staf dan Gladi Posko (KDS-GP)
(3) Latihan Pemantapan Kelompok Komando (Latappokko)
(4) Latihan Kepemimpinan Putri
(5) Para Dasar (terjun payung)
(6) Pelatihan SAR Nasional
(7) Navigasi Lanjut dan lain-lain.